Bioinformatic
of Aquaculture
Bioinformatika..........Mmmmmm
apa sih sebenarnya bioinformatika itu??
Sekarang
mari kita baca penjelasan dibawah ini ^^
Bioinformatika
jelas dari namanya merupakan gabungan dua kata yaitu bio (biologi) dan
informatika, jadi dengan kata lain bioinformatika merupakan ilmu terapan yang
lahir dari perkembangan teknologi informasi di bidang molekuler. Pembahasan
dibidang bioinformatika ini tidak terlepas dari perkembangan biologi molekular
modern, salah satunya peningkatan pemahaman manusia dalam bidang genomic yang
terdapat dalam molekul DNA.
Oiya
teman ada yang perlu kalian tau nih.......Ternyata Bioinformatika ini juga
dapat diterapkan dalam bidang aquaculture.
Nah
setelah kita tahu kalau bioinformatika itu dapat diterapkan pada bidang Aquacultur,
sekarang waktunya untuk cari tahu...ting..ting..ting ^^ apa sih kegiatan dalam
bidang Aquacultur itu??
Hmmmmmm
pengen tau kan??
Ada nih penjelasannya di simak ya......
Menurut situs Wikipedia Budidaya perairan (Aquacultur) merupakan bentuk
pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang
menggunakan air sebagai komponen pokoknya. Kegiatan-kegiatan yang umum termasuk
di dalamnya adalah budidaya ikan, budidaya udang, budidaya tiram, serat budidaya rumput laut (alga). Dengan batasan di
atas, sebenarnya cakupan budidaya perairan sangat luas namun penguasaan
teknologi membatasi komoditi tertentu yang dapat diterapkan.Jadi Budidaya
perairan adalah bentuk perikanan budidaya, untuk dipertentangkan dengan
perikanan tangkap.
Oiya teman–teman sekarang ini di Indonesia
budidaya perairan dilakukan melalui berbagai sarana. Kegiatan budidaya yang
paling umum dilakukan di kolam/empang, tambak, tangki, karamba, serta karamba apung.
Setelah kita tahu pengertian dari apa itu
Bioinformatika dan Aquacultur itu, sekarang saya akan mengajak teman-teman
untuk membaca ringkasan dari jurnal yang saya ambil, dan judul
jurnalnya........
KLONING cDNA HORMON PERTUMBUHANDARI
IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)
Penelitian
mengenai kloning cDNA dan pengkodean hormon pertumbuhan ikan gurame telah
dilakukan. Sebenarnya tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
sekuens DNA komplemen hormon pertumbuhan sebagai langkah awal dalam rangka
pengembangan teknologi rekayasa genetika ikan gurame.
Ikan gurame(Osphronemus gouramy) merupakan salah
satu jenis ikan air tawar yang memiliki harga jual tinggi dan pengembangan
usaha budidayanya telah menjadi fokus revitalisasi perikanan budidaya 2006 –
2009. Namun demikian, pertumbuhan yang relatif lambat merupakan salah satu
masalah utama pengembangan budidaya ikan gurame, yang diduga sebagai
konsekuensi langsung dari laju pertumbuhan somatik yang rendah. Tujuan dari
penelitian ini adalah memperoleh sekuens DNA yang komplemen hormon pertumbuhan
sebagai langkah awal dalam rangka pengembangan teknologi rekayasa genetika ikan
gurame, dan untuk mengetahui pola distribusi dan otogeni ekspresi gen GH ikan
gurame.
Berdasarkan hasil
analisis BLAST, sekuens hasil kloning adalah sangat mirip dengan gen GH dari
beberapa jenis ikan,khususnya kelompok ikan anabantid. Dengan demikian diduga
bahwa sekuens hasil kloning tersebut merupakan gen GH ikan gurame, dimana
panjang sekuens GH ikan gurame hasil kloning adalah 843bp yang menyandikan 204
asam amino residu.
Kesimpulan:
- Sekuens GH ikan gurame mengandung elemen-elemen yang konserf untuk gen GH.
- cDNA hormon pertumbuhan ikan gurame dari hasil kloning mempunyai ukuran 843bp yang menyandikan 204 asam residu.
Teman
untuk selengkapnya dapat dilihat di sini http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/3208183190.pdf